SAMBUNGAN PAKU KELING
SAMBUNGAN
PAKU KELING
1.1 PENGERTIAN
Paku keling / rivet adalah salah satu metode
penyambungan yang sederhana. sambungan keling umumnya diterapkan pada jembatan,
bangunan, ketel, tangki, kapal Dan
pesawat terbang. Penggunaan metode penyambungan dengan paku keling ini juga
sangat baik digunakan untuk penyambungan pelat-pelat alumnium. Pengembangan
Penggunaan rivet dewasa ini umumnya digunakan untuk pelat-pelat yang sukar
dilas dan dipatri dengan ukuran yang relatif kecil. Setiap bentuk kepala rivet
ini mempunyai kegunaan tersendiri, masing masing jenis mempunyai kekhususan
dalam penggunaannya.
Sambungan dengan paku keling ini
umumnya bersifat permanent dan sulit untuk melepaskannya karena pada bagian
ujung pangkalnya lebih besar daripada batang paku kelingnya.
Bagian utama paku keling
adalah :
1.
Kepala
2.
Badan
3.
Ekor
4.
Kepala lepas
Yang
biasa digunakan antara lain adalah baja, brass, aluminium, dan tembaga
tergantung jenis sambungan/ beban yang diterima oleh sambungan.
Penggunaan umum
bidang mesin : ductile (low carbor), steel, wrought iron.
Penggunaan
khusus : weight, corrosion, or material constraints apply : copper (+alloys)
aluminium (+alloys), monel, dll
1.2 PENGGUNAAN PAKU KELING
Pemakaian paku keling ini digunakan untuk :
Ø
Sambungan kuat dan rapat, pada
konstruksi boiler ( boiler, tangki dan pipa-pipa tekanan tinggi ).
Ø
Sambungan kuat, pada konstruksi
baja (bangunan, jembatan dan crane ).
Ø
Sambungan rapat, pada tabung
dan tangki ( tabung pendek, cerobong, pipa-pipa tekanan).
Ø
Sambungan pengikat, untuk
penutup chasis ( misalnya ; pesawat terbang, kapal).
1.3 KEUNTUNGAN DAN KELEMAHAN
- Keuntungan
Sambungan
paku keling ini dibandingkan dengan sambungan las mempunyai keuntungan yaitu :
F
Bahwa tidak ada perubahan
struktur dari logam disambung. Oleh karena itu banyak dipakai pada
pembebanan-pembebanan dinamis.
F Sambungan keling lebih sederhana dan murah untuk dibuat.
F Pemeriksaannya lebih mudah
F Sambungan keling dapat dibuka dengan memotong kepala dari paku keling
tersebut
- Kelemahan
F Hanya satu kelemahan bahwa ada pekerjaan mula berupa pengeboran
lubang paku kelingnya di samping kemungkinan terjadi karat di sekeliling lubang
tadi selama paku keling dipasang. Adapun pemasangan paku keling bisa dilakukan
dengan tenaga manusia, tenaga mesin dan bisa dengan peledak (dinamit) khususnya
untuk jenis-jenis yang besar.
F Paku keling dalam ukuran yang kecil dapat digunakan untuk menyambung
dua komponen yang tidak membutuhkan kekuatan yang besar, misalnya peralatan
rumah tangga, furnitur, alat-alat elektronika, dll
1.4 JENIS PEMBEBANAN DALAM PAKU KELING
Bila dilihat dari bentuk
pembebanannya, sambungan paku keling ini dibedakan yaitu :
Pembebanan tangensial dan
Pembebanan eksentrik.
r
PEMBEBANAN TANGENSIAL
Pada jenis pembebanan tangensial ini, gaya yang bekerja terletak
pada garis kerja resultannya, sehingga pembebanannya terdistribusi secara
merata kesetiap paku keling yang digunakan.
r
PEMBEBANAN EKSENTRIK
1.5 JENIS KERUSAKAN
F
Tearing of the plate at ende :
robek pada bagian pinggir dari plat yang dapat terjadi jika margin (m) kurang
dari 1.5 d, dengan d ialah diameter paku keling.
F
Tearing of the plate a cross a
row of rivets : robek pada garis sumbu lubang paku keling dan bersilangan
dengan garis gaya.
F
Shearing of the rivets :
kerusakan sambungan paku keling karena beban geser.
1.6 TIPE SAMBUNGAN PAKU KELING
- Berdasarkan
Penyambungan Plat
r Lap joint (Sambungan Berimpit) : sambungan yang menempatkan pelat yang akan
disambung saling berimpitan dan kedua
pelat tersebut disambung dengan paku
keling .
Pemasangan
tipe lap joint biasanya digunakan pada plat yang overlaps satu dengan yang
lainnya..
r Butt joint (Sambungan Bilah): sambungan yang menempatkan kedua ujung pelat yang akan disambung saling berdekatan, lalu kedua
pelat tersebut ditutup dengan bilah
(strap), kemudian masing-masing pelat disambungkan dengan bilah menggunakan
paku keling
Digunakan untuk menyambung
dua plat utama, dengan menjepit menggunakan 2 plat lain, sebagai penahan
(cover), dimana plat penahan ikut dikeling dengan plat utama. Tipe ini meliputi
single strap butt joint dan double strap butt joint
- Berdasarkan Jumlah Baris
r Sambungan baris
tunggal (single riveted joint)
Pada sambungan berimpit,
sambungan baris tunggal adalah sambungan
yang menggunakan satu baris paku keeling pada sistem sambungan.
Sedangkan pada sambungan bilah,
sambungan baris tunggal adalah sambungan
yang menggunakan satu baris paku pada
masing-masing sisi sambungan.
r Sambungan baris ganda (double riveted lap joint)
Pada sambungan berimpit, sambungan baris ganda adalah
sambungan yang menggunakan dua baris
paku keling pada sistem sambungan.
Sedangkan pada sambungan bilah,
sambungan baris ganda adalah sambungan
yang menggunakan dua baris paku pada masing-masing sisi sambungan
- Berdasarkan Susunan Paku
r Sambungan Rantai
r Sambungan Zig - Zag
1.7 DESAIN TEKNIS KELING
Pitch: Jarak dari pusat satu keling
ke pusat keling lainnya yang sejajar, dinotasikan dengan p.
Diagonal Pitch: Jarak antara pusat keling
pada baris berikutnya dari sambungan keling zig-zag
Back Pitch: Jarak tegak lurus diantara
garis pusat dari baris berikutnya, donotasikan dengan ps.
Margin: Merupakan jarak antara pusat
dari lubang keling dengan tepi dari pelat, notasi m.
1.8 PERHITUNGAN DALAM PAKU KELING
v Perhitungan Kekuatan
-
Area Sobekan per Panjang Pitch
-
Ketahanan sobek per panjang pitch
Dimana :
p = pitch dari keling
d = diameter keling
t = ketebalan plat
ft = tegangan tarik yg diijinkan
dari bahan plat
v Pergeseran Pada Keling
-
Area geser per keling / Luas
Penampang
-
Tegangan Geser
Sehingga
-
Diameter paku Keling
-
Ketahanan geser keling per panjang pitch
v Patah (Crush) Pada Keling
-
Area patah per rivet
-
Total area patah
-
Ketahanan patah keling per panjang pitch
Dimana :
n : jumlah
keling per panjang pitch
fc
: tegangan patah yg diijinkan bahan keeling
v Efisiensi Sambungan Keling
-
Strength of The Riveted Joint ( Pt, Ps, Pc
)
-
Strength of Plate, P = p x t x ft
-
Efisiensi Sambungan
EFISIENSI SAMBUNGAN
Lap Joint
|
Effisiensi
|
But joint (D strap)
|
Effisiensi
|
Single
|
45 – 60
|
Single
|
55 – 60
|
Double
|
63 – 70
|
Double
|
70 – 83
|
Triple
|
72 - 80
|
Triple
|
80 – 90
|
Quadruple
|
85 – 94
|
Komentar
Posting Komentar